Aljabar telah berkembang sejak jaman Mesir kuno lebih dari 3500 tahun
yang lalu. Orang-orang Mesir menuliskan permasalahan-permasalahan dalam
kata-kata, menggunakan kata "heap" untuk mewakili bilangan apa saja yang
belum diketahui.
Sekitar 300 tahun sebelum Masehi seorang sarjana Yunani kuno bernama
Euclid menulis buku yang berjudul
Element, dalam buku tersebut ia
mencantumkan beberapa "identitas" (rumus aljabar yang benar untuk semua
bilangan) yang ia kembangkan dengan mempelajari bentuk-bentuk geometris.
Orang-orang Yunani kuno biasa menggunakan cara geometris dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dan apabila secara geometris
tidak dapat terselesaikan maka orang-orang yunani kuno menuliskan
permasalahan-permasalahan tersebut secara lengkap, cara ini disebut
"aljabar retoris", yang membatasi kemapuan meraka dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan yang mendetail.
Aljabar dapat didefinisikan sebagai manipulasi dari simbol-simbol.
secara historis aljabar dibagi menjadi dua periode waktu. Aljabar
sebelum abad ke-19 disebut aljabar klasik sedangkan aljabar sesudah abad
ke-19 disebut aljabar moderen.
Aljabar klasik mempunyai karakteristik bahwa setiap simbol yang dimaksud
selalu mempunyai pengertia suatu bilangan tetentu. Bilangan-bilangan
yang dimaksud adalah bilangan real, bilangan bulat, atau bilangan
kompleks. Oleh karenanyan pada abad ke-17 dan abad ke-18 para ahli
Matematika tidak memahami benar tentang akar pangkat dua dari bilangan
negatif. Hal tersebut berlangsung hingga abad ke-19. Tujuan pokok dari
aljabar klasik adalah menggunakan manipulasi aljabar untuk menyelesaikan
suatu persamaan polinom.
Pada abad ke-19 secara berangsur-angsur ternyataa bahwa simbol-simbol
Matematika tidak perlu manyatakan suatu bilangan. Pada kenyataannya
simbol-simbol tersebut dapat berupa apa saja. Sebagai contoh simbol
tersebut dapat melambangkan kesimetrian suatu benda dapat juga
melambangkan posisi dari suatu jaringan juga dapat melambangkan
instruksi suatu mesin dan sebagainya. Penemuan-penemuan ini menjadi awal
perkembangan aljabar moderen.
Aljabar moderen mempunyai dua kegunaan yang mendasar, kegunaan yang
pertama adalah untuk menentukan pola-pola atau kesimetrian sedangkan
kegunaan yang kedua adalah perluasan sistem-sistem bilangan untuk
digunakan dalam sistem-sistem yang lain.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment